Rabu, 12 Agustus 2020

POTENSI EKONOMI DAN KEGIATAN EKONOMI DI NEGARA - NEGARA ASEAN

POTENSI EKONOMI  DAN KEGIATAN EKONOMI DI NEGARA - NEGARA ASEAN

 A. POTENSI EKONOMI DI NEGARA ASEAN

        ASEAN merupakan suatu organisasi ekonomi dan geo-politik yang beranggoakan negara-negara di Asia Tenggara. Negara=negara ASEAN memiliki letak wilayah strategis yaitu di kawasan jalur perdagangan dunia. Kondisi tersebut menyebabkan negara-negara ASEAN memiliki potensi ekonomi yang besar terutama dalam bidang perdagangan. Coba temukan potensi negara-negara ASEAN. Perbedaan potensi ekonomi setiap negara ASEAN dipengaruhi oleh kondisi geografis tiap-tiap wilayah. Berikut potensi ekonomi negara-negara ASEAN.

1. Indonesia

    Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan beriklim tropis. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia kaya sumber daya alam. Apabila sumber daya alam dimanfaatkan dan dikelola dengan bail, dapat memeberikan keuntungan bagi masyarakat dan negara.

    Potensi sumber daya alam Indonesia berupa hasil tambang, perkebunan, minyak bumi, dan gas bumi. Selain itu, Indonesia memiliki potensi kelautan yanng besar mengingat luas laut Indonesia lebih besar daripada daratan. Salah satu [otensi kelautan Indonesia adalah hasil perikanan. Hasil sumber daya alam tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dijadikan kommoditas ekspor. Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki keindahan komoditas ekspor. Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki keindahan alam yang menarik wisatawan domestik dan mencanegara. Kegiatan pariwisata ini dapat meningkatkakn devisa negara. 

2. Brunei Darussalam

        Brunei Darussalam terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Negara iini meruupakan salah satu negara kaya di Asia Tenggara. Pendapatan per kapita masyarakat Brunei Darussalam tergolong tinggi. Di negara ini masyarakat tidak dipungut pajak penghasilan. Selain itu, pemerintah menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan secara gratis. Brunei memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sumber penghasilan Negara Brunei Darussalam berasal dari kegiatan industri pengolahan minyak bumi dan gas alam. Selain itu, Brunei memiliki potensi dalam pariwisata budaya.

3. Filipina

     Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang sebagian besar terdiri atas pulau-pulau kecil tak berpenghuni. Penduduk Filipina tinggal di sebelas pulau terbesar. Filipina memiliki iklim tropis sehingga berpotensi dalam bidang pertanian. Komoditas pertanian utama Filipina adalah paadi. Selain padi, komoditas pertanian Filipina meliputi  jagung, kelapa, dan tebuu. Pertanian di Filipina telah berkembang dengan baik sehingga hasilnya menjadi komoditas ekspor ke berbagai negara. Selain pertanian, Filipina juga mengembangkan pertambangan dengan komoditas utama tembaga.

4. Vietnam

        Negara Vietnam memiliki bentuk memanjang dari utara ke selatan dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan di sebelah timur. Negara ini termasuk negara dengan keanekaragaman hayati tinggi di dunia. Bentang alam negara ini bervariatif  mulai dari dataran pantai sampai pegunungan. Kondisi alam di negara ini cocok dikembangkan sebagai ekowisata. Pemerintah menetapkan dan mengembangkan sektor pariwisata sebagai satu sektor industri utama. Perhatian pemerintah terhadap sektor pariwisata telah berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Perhotelan, restoran, dan transportasi, potensial untuk dikembangkan seiring meningkatnya kegiatan pariwisata.

5. Laos

        Laos terletak di sebalah utara semenanjung Mala. Kondisi topografi negara ini bergunung-gunung yang tertutup oleh hutan lebat. Oleh karena itu, salah satu komoditas Laos adalah kayu. Sebagian besar penduduk Laos bermata pencaharian sebagai petani. Laos dilewati oleh aliran Sungai Mekong sehingga memiliki dataran aluvial yang subur dan cocok untuk kegiatan pertanian. Komoditas pertanian negara ini berupa padi, jagung, jeruk, tembakau, dan kopi. Selain untuk pertanian, Sungai Mekong juga dimanfaatkan untuk prasarana transportasi dan pembagkit lsitrik tenaga air (PLTA).

6.Myanmar

        Sektor perekonomian uatama Myanmar adalah pertanian dengan komoditas berupa padi, kacang, dan tebu. Myanmar merupakan salah satu negara penghasil padi terbesar di Asia Tenggara. Selain pertanian, industri, dan pertambangan juga dikembangkan di negara ini. Komoditas hasil tambang berupa besi, timah, minyak bumi, gas bumi, dan batu mulia. Produk hasil industri negara ini yaitu semen, pupuk, dan farmasi.

7. Thailand

    Thailand merupakan salah satu negara pendiri ASEAN bersama Indonesia. Malaysia, Singapura, dan Filipina. Infrastruktur Thailand berkembang dengan baik. Pemerintah di negara ini memiliki kebijakan -kebijakan menerima investasi perusahaan asing sehingga banyak perusahaan asing tertarik menanamkan modalnya. Kegiatan ekspor menyumbangkan dua pertiga dari total pendapatan negara. Komoditas ekspor Thailand berupa produk otomotif, elektronik, dan olahan bahan makanan. Sumber pendapatan lain Thailand diperoleh dari sektor pariwisata. Bangunan-bangunan di Thailand bernilai artistik tinggi sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

8.  Kamboja

        Letak Negara Kamboja di sebelah selatan Thailand. Kamboja merupakan negara agraris dengan mata pencaharian sebagian besar penduduknya sebagai petani. Kondisi ini dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian yang subur di sepanjang aliran Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Hasil pertanian Kamboja yaitu padi, karet, jagung, lada, umbi-umbian, sayuran, tembakau, gula, kedelai, dan buah-buahan. 

9. Malaysia

        Malaysia merupakan negara yang letaknya berdekatan dengan Indonesia Kegiatan ekonomi utama Malaysia yaitu pertanian, perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan industri. Komoditas pertanian negara ini terdiri atas padi, karet, kakao dan kelapa sawit. Potensi sumber daya alam lain Malaysia yaitu kayu, minyak bumi, gas alam, timah, tembaga, bijih besi, dan bauksit. Dalam perdagangan internasional, Malaysia merupakan negara pengekspor kayu minyak sawit, karet, tekstil, sepatu, dan bahan kimia.

 10. Singapura

        Singapura merupakan negara paling maju di kawasan ASEAN. Negara ini berperan penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Luas wilayah Singapura hanya 697 km2 sehingga di negara ini melakukan reklamasi banyak petani. Reklamasi dilakukan untuk memperluas wilayah negara. Lokasi Singapura sangat strategis dalam perdagangan internasional. Pelabuhan kargo di Singapura merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura menjadi negara pelopor indstri di wilayah Asia Tenggara karena kegiatan industri di negara ini berkembang pesat. Komoditas hasil industri utama Singapura yaitu hasil olahan minyak bumi, bahan elektronik, bahan kimia, dan perkapalan. Selain kegiatan industri, perekonomian Singapura juga didukung oleh sektor pariwisata serta jasa keuangan dan perbankan.

 

B. KEGIATAN EKONOMI NEGARA - NEGARA ASEAN

       Kondisi geografis negara-negara ASEAN kaya akan sumber daya alam. Oleh karena itu, kondisi geografis yang sama negara ASEAN memiliki persamaan dalam kegiatan ekonomi yaitu pertanian. Akan tetapi, ada pula negara di ASEAN yang tidak bertumpu pada sektor pertanian, seperti Singapura dan Brunei Darussalam. Komoditas unggulan tiap-tiap negara diekspor ke berbagai negara. Komoditas merupakan barang atau jasa yang diperjualbelikan dalam kegiatan ekspor impor untuk meningkatkan pendapatan negara.

1. Indonesia

    Komoditas ekspor Indonesia dari hasil pertambangkan seperti timah, tembaga, besi, gas dan nikel. Dari hasil pertanian, Indonesia mengespor pupuk, tapioka, karet, kopi, kelapa sawit, teh, dan tembakau. Dari hasil perairan, Indonesia mengespor ikan tuna dan udang. Sementara itu, komoditas impor Indonesia., misalnya perlengkapan industri, farmasi dan kimia, serta barang-barang eletronik dan otomotif. Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar adalah pertanian/ perkebunan, perikanan, perdagangan, dan perindustrian. 

2. Brunei Darussalam

      Brunei Darussalam terkenal sebagai pengekspor minyak mentah, gas alam, dan produk minyak. Oleh karena itu, mata pencaharian sebagian penduduknya adalah pertambangan. Brunei Darussalam termasuk negara Asia Tenggara yang kaya karena sektor minyak dan gas (migas). Barang yang diimpor ke negara ini antara lain mesin, mobil, barang eletronik, beras, dan gula.

3. Malaysia    

    Banyak penduduk Malaysia yang bermata pencaharian di bidang pertanian, pertambangan, dan perindustrian. Komoditas ekspor Malaysia dari sektor pertambangan di antaranya bijih timah, bauksit, bijih besi, dan minyak bumi. Bijih timah Malaysia merupakan komoditas ekspor terbesar di dunia. Sektor pertanian utama menghasilkan karet dan kelapa sawit yang merupakan komodias ekspor. Di bidang industri, Malaysia menghasilkan industri pengolahan bahan mentah. Selanjutnya, impor utama negara ini adalah alat-alat industri, mesin, dan trasnportasi.  

4. Singapura

    Singapura mengembangkan kegiatan ekonomi di sektor industri dan jasa. Kegiatan ekonomi Singapura bergantung pada jasa perbankan, perdagangan, perhubungan, perindustrian, dan pariwisata.  Singapura menghasilkan kapal, barang elektronik, dan bahan makanan untuk diekspor. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industrinya, Singapura mengimpor dari negara lain.

5. Thailand

    Mata pencaharian penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri. Thailand merupakan penghasil terbesar di Asia dan ketiga sedunia. Kondisi ini menjadikan Thailand sebagai lumbung beras di Asia Tenggara. Oleh karena itu, komoditas ekspor unggulan di negara ini adalag beras. Kegiatan pertanian lainnya adalah mengembangkan budi daya padi, karet, jagung, tebu, ketela pohon, dan tembakau. Hasil tambang Thailand antara lain timah, minyak bumi, dan wolfram.

6. Filipina

    Sebagian besar penduduk Filipina bermata pencaharian di bidang pertanian, mata pencaharian lainnya dibidang pertambangan dan perindutrian. Filipina merupakan negara agraris. Filipina mampu menjadi penghasil kelapa atau kopra terbesar di dunia. Oleh karena itu, kelapa atau kopra menjadi komoditas ekspor uatama Filipina. Selain pertanian, di sektorindustri Filipina mampu menghasilkan peralatan elektronik, tekstil, obat-obata, kimia dan mebel. Di sektor kehutanan menghasilkan kayu dan rotan. Di sektor pertambangan menghasilkan emas, perak, besi, dan mangan.

7. Vietnam

    Sebagian besar penduduk Vietnam bermata pencaharian di bidang pertanian. Padi merupakan hasil utama pertanian di Vietnam. Di bidang industri, Vietnam menghasilkan tekstil, semen, pupuk, kaca, dan ban. Di bidang pertambangan, Vietnam menghasilkan emas, bijih besi, timah, gamping, fosfat, tungsten (wolfram), dan seng. Di bidang kehutanan Vietnam menghasilkan bambu, kina, kayu, dan kayu manis. Jenis komoditas ekspor Vietnam antara lain beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak bumi, dan bijih besi. Impor utama Vietnam antara lain bahan bakar minyak (BBM), besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia.

8. Kamboja

    Mata pencaharian sebagian besar penduduk Kamboja di bidang pertanian. Komoditas unggulan yang diekspor negara ini adalah beras. Hasil utama pertanian adalah padi, karet, unggulan yang diekspor negara ini adalah beras. Hasil utama pertanian adalah padi, karet, tembakau, jagung, sayuran, dan berbagai jenis umbi. Daerah pertanian banyak  terdapat sepanjang Sungai Mekong dan sekitar Danau Tonle Sap. Kegiatan industri yang mendukung adalah pengolahan hasil pertanian. Industri lain, misalnya industri rokok (dengan produk tembakau setempat). Komoditas impor antara lain minyak bumi, mesin, dan tekstil. 

9. Laos

    Mata pencaharian penduduk Laos di bidang pertanian. Hasil pertanian utama di Laos yaitu beras, jagung, tembakau, jeruk, dan kopi. Banyak kegiatan pertanian dilakukan di sepanjang Sungai Mekong. Kegiatan ekonomi lainnya yaitu peternakan dengan hasil ternak antara lain sapi, babai, kerbau, dan unggas. Komoditas ekspor Laos yaitu bijih timah, kayu (kayu jati, damar, dan kayu keras lainnya), kapas, kopi, kapur barus, dan kulit. Sementara itu, komoditas impor Laos yaitu beras, minyak bumi, mesin, dan barang elektronik.

10. Myanmar

       Mata pencaharian sebagian besar penduduk Myanmar di bidang pertanian. Komoditas perdagangan Myanmar meliputi kayu (terutama kayu jati), beras, pupuk, dan berbagai barang kerajinan. Komodtas ekspor Myanmar antara lain beras, kacang-kacangan, ikan, udang, kayu, dan karet. Sementara itu komoditas impornya antara lain baja, mesin, kendaraan, suku cadang, semen, minyak mentah, dan bahan baku kimia.

 

    Kegiatan ekonomi tiap-tiap negara dalam menghasilkan komoditas ekspor dan dilakukan untuk menghasilkan keuntungan yang besar sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara (devisa negara). Negara akan mendapatkan pemasukan besar apabila kegiatan ekspor lebih besar daipada kegiatan impor, Dengan demikian, tiap-tiap negara terus meningkatkan komoditas ekspornya demi meningkatkan pemasukan negara.  

 

 

  

10 komentar: